PERTAMA,
untuk menjadi seorang penulis, kamu harus banyak MEMBACA. Buat saya,
ini mutlak! Lahap berbagai macam buku dan temukan genre seperti apa atau
gaya bagaimana yang kamu sukai. Waktu kecil, saya sangat menyukai
dongeng Timun Mas, sampai sekarang penasaran sama raksasa di cerita itu.
Beranjak remaja dan dewasa, saya banyak membaca buku maupun cerpen
romance hingga jatuh cinta dengan Nicholas Sparks dengan A Walk to
Remember dan The Wedding. Untuk penulis dalam negeri, saya masih setia
menyukai karya Kurnia Effendi dan Asma Nadia.
KEDUA, jangan lupa MEMBAWA CATATAN. Sepupu dan teman baik saya selalu bertanya, “Ri, lo bawa apa aja sih? Tas lo kayaknya berat banget!” Saya akan menjawab pertanyaan itu dengan senyum–biar mereka tahu sendiri. Kalau sedang berada di mal dan melihat tingakh laku seseorang yang menarik, saya akan membuka catatan, lalu menulisnya. Jadi, tulis apa yang mampir di pikiranmu, jangan sampai berlalu begitu saja. Ingat, Dear, inspirasi terkadang datang tiba-tiba.
KETIGA, PANTANG MENYERAH! Jangan menangis berhari-hari tanpa henti kalau naskahmu ditolak. Saya juga pernah merasakannya. Karyamu ditolak bukan karena karyamu jelek, Dear. Mungkin ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan visi dan misi penerbit. Coba kirim ke penerbit lain dan terus berusaha, ya.
KEEMPAT, coba tanyakan pendapat keluarga/teman dekat/penulis yang dikenal mengenai ceritamu. Kamu bisa bergabung dengan komunitas penulis online.
KELIMA, bersahabat dengan writer’s block. Coba dengarkan musik yang inspirasional atau pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Saya selalu menghabiskan waktu nonton tumpukan DVD saat jenuh. Dari sana, saya mendapatkan ide baru. Bahkan, terkadang, saya mendapatkan ide penulisan novel yang lain.
URL : http://www.sefryanakhairil.net/tips1.php
Read widely. Every now and then, make yourself try something different from your usual preferences. It broadens your mind, shows you a variety of writing techniques, and brings freshness to your own work. Have you ever been pleasantly surprised by something you didn't expect to like? I felt that way about David Foster Wallace's work. (Lisa Kleypas)
KEDUA, jangan lupa MEMBAWA CATATAN. Sepupu dan teman baik saya selalu bertanya, “Ri, lo bawa apa aja sih? Tas lo kayaknya berat banget!” Saya akan menjawab pertanyaan itu dengan senyum–biar mereka tahu sendiri. Kalau sedang berada di mal dan melihat tingakh laku seseorang yang menarik, saya akan membuka catatan, lalu menulisnya. Jadi, tulis apa yang mampir di pikiranmu, jangan sampai berlalu begitu saja. Ingat, Dear, inspirasi terkadang datang tiba-tiba.
KETIGA, PANTANG MENYERAH! Jangan menangis berhari-hari tanpa henti kalau naskahmu ditolak. Saya juga pernah merasakannya. Karyamu ditolak bukan karena karyamu jelek, Dear. Mungkin ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan visi dan misi penerbit. Coba kirim ke penerbit lain dan terus berusaha, ya.
KEEMPAT, coba tanyakan pendapat keluarga/teman dekat/penulis yang dikenal mengenai ceritamu. Kamu bisa bergabung dengan komunitas penulis online.
KELIMA, bersahabat dengan writer’s block. Coba dengarkan musik yang inspirasional atau pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Saya selalu menghabiskan waktu nonton tumpukan DVD saat jenuh. Dari sana, saya mendapatkan ide baru. Bahkan, terkadang, saya mendapatkan ide penulisan novel yang lain.
URL : http://www.sefryanakhairil.net/tips1.php
No comments:
Post a Comment