Dari balkon terlihat jelas hamparan air tergenang membentuk danau berwarna ijo stabilo bergradasi ijo bening. Dikelilingi ratusan pohon pinus yang berjejer tidak rapi memagari pinggiran danau dan dihiasi kicauan burung-burung pipit yang setiap pagi datang menyapa, tak dapat dihitung jumlahnya. Berdiri di tengah-tengah balkon membuatku bisa melihat dengan leluasa keliling halaman rumah. Tercium dengan jelas bau rumput basah oleh embun yang menyejukkan hati.
Bangunan tempat aku sekarang berada tepat di tengah sebuah tanah yang luas plus danau di depan bangunan. Bangunan ini dibangun sendiri oleh kakek buyutku diperuntukkan kepada nenek buyutku yang amat dicintainya. Menurut cerita tante Anna (adik bungsu Mama), sejak kecil nenek buyutku selalu ingin mempunyai rumah di tepi danau.
Kakek membuat rumah ini begitu nyaman. Terlihat lembut tapi kokoh. Cat luar berwarna krem yang tidak pernah diganti warna catnya, Mama beralasan untuk tetap mempertahankan originalitas. Memiliki dua lantai. Lantai satu hanya berisikan teras depan, teras belakang, toilet & kamar mandi, dapur, ruang makan, dan ruang tamu. Tidak ada sekat dalam bagian rumah (kecuali toilet & kamar mandi tentunya). Sedangkan lantai dua berisikan lima kamar dengan ukuran sama dan berjejer rapi, ruang keluarga yang menurutku terlalu luas karena terletak sepanjang lima kamar, balkon depan serta balkon belakang. Seluruh dinding di dalam rumah berwarna putih, karena memang nenek buyutku menyukai warna putih.
Rumah ini menjadi tanggung jawab mama walau memang kepemilikannya bersama (3 orang). Ibu dari Mama adalah anak satu-satunya dari kakek dan nenek buyuku, dan Mama memiliki dua adik yang belum menikah. Jadilah rumah ini menjadi tanggung jawab mama.
Setiap kali liburan kami keluarga besar selalu berlibur di tempat ini. Sepupu-sepupuku dari pihak papa sering kami ajak supaya aku dan adikku memiliki teman bermain.
Bulan May lalu aku mengambil keputusan untuk pindah ke sini setelah selesai kuliah. Tempat ini sangat cocok untuk dijadikan tempat menulis. Aku tak sendirian di sini karena mama terlalu khawatir kalau aku tinggal sendirian. Tante Anna juga ingin tinggal di sini, lebih tepatnya ingin menyembuhkan hati dari patah hati yang kesekian kalinya.
Rumah ini adalah FULL HOUSE bagi keluarga kami, selain letaknya yang berdekatan dengan genangan air seperti pada drama Korea Full House tapi rumah ini juga memberikan kehangatan yang penuh, cinta yang penuh, dan tentunya inspirasi yang penuh untukku.
No comments:
Post a Comment